Wacana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap mobil keluaran tahun 2005 ke atas dinilai tidak akan menurunkan penjualan mobil baru. Konsumen tidak akan banyak mencari mobil bekas alias second hand keluaran tahun 2004 ke bawah.
Menurut Presiden Direktur Honda Permata Hijau (PT Permata Hijau Automegah),Andrias Sumali, konsumen pembeli mobil di Indonesia sudah mengerti kalau membeli mobil bekas maka akan banyak biaya lain yang harus dikeluarkan. Sementara harga mobil baru, tidak jauh berbeda dengan mobil bekas.
"Pembatasan BBM itu tidak akan membuat orang mencari mobil bekas. Sekarang begini, kalau membeli mobil bekas pasti butuh biaya lain-lain, untuk bengkel lah untuk perawatan lah. Kalau beli baru kan kan 2-3 tahun tidak perlu keluar biaya, dijamin dari diler," "Mungkin pada awal pembatasan orang akan berpikir lebih baik beli mobil bekas, tapi kalau dipikir secara panjang itu rugi beli mobil bekas," ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan membeli mobil bekas, biaya perawatan per bulannya akan jauh lebih mahal dari mobil baru. Menurutnya, uang lebih yang dipakai untuk perawatan itu sebenarnya bisa dipakai untuk membeli BBM non subsidi.
"Kalau cuma mikirin gimana beli bensinnya nanti malah enggak maju-maju. Kalau tidak boleh beli yang subsidi ya berarti harus lebih giat cari uang lebih banyak lagi," ujarnya.Menurutnya, hingga kini Indonesia menjadi negara terbesar kedua dalam pertumbuhan pembelian mobil.
Jadi apakah mobil bekas akan bersaing ketat dengan mobil baru di tahun depan?.