Friday, February 18, 2011

Daerah Digelapkan, Para Astronom Dunia Senang



Dalam kitab Kejadian mengatakan bahwa Tuhan menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang untuk memberikan cahaya ke bumi. Dan Ia berkata itu baik. Tetapi, di banyak negara di dunia, bintang sulit dilihat karena terlalu banyak cahaya kota di malam hari. Tetapi, itu tidak berlaku di Tekapo, Selandia Baru.

"Ini semakin sulit untuk menemukan tempat gelap di bumi karena polusi cahaya perkotaan membuat jauh bintang-bintang," kata Ade Ashford, Astronom dari Mt. John Observatory.

Terletak di pulau selatan pusat kota Selandia Baru, Tekapo sedang berjuang untuk melestarikan ‘langit di malam hari' (night skies). Ratusan Astronom asing dari seluruh dunia datang setiap minggu ke Mt. John Observatory untuk melihat sesuatu yang sangat langka di beberapa bagian dunia, yakni bintang.

"Diperkirakan 25 persen dari populasi dunia tidak benar-benar dapat melihat bintang-bintang, tidak sama sekali, itu merupakan situasi mengerikan," ujar Ashford. "Anda memiliki seluruh generasi anak-anak yang sedang tumbuh dewasa yang belum pernah melihat sama sekali langit di malam hari."

Mereka Menghitung Bintang-Bintang

Para wisatawan ke daerah ini mengaku kagum dengan pemandangan Galaksi Bintang Bimasakti yang berada di atas sebuah gedung gereja di Tekapo, Church of Good Sheperd. Pada kebanyakan malam, Anda juga dapat melihat sejumlah kecil, yang dikenal sebagai Southern Cross, yang hanya dapat dilihat di Hemisphere bagian Selatan.

Sebenarnya hanya sebagian kecil dari dunia ini yang dapat melihat Galaksi bintang Bimasakti, tetapi di Tekapo, Anda dapat melihatnya hampir setiap malam.

"Anda mungkin dapat berkata itu adalah galaksi bintang kami karena kami paling mengenalnya," kata Chris Monson dengan pihak dari Mt. John Observatory. "Tapi ada jutaan, atau paling tidak miliaran-bintang di antara 100 dan 500 miliar-bintang ada di galaksi tersebut," lanjut Chris Monson.

Dari Mt.John, Anda juga dapat mengamati dua galaksi tetangga yang dikenal sebagai Megellanic Clouds, masing-masing berisi miliaran bintang. Tetapi itu bukan satu-satunya hal yang terjadi di sini.

"Tujuan utama penelitian di sini adalah penemuan planet terbaru di jajaran tata surya," ujar Ashford. "Itulah yang terjadi di sekitar planet bintang lainnya, kami tahu sekitar 330 planet yang berada di sekitar bintang lainnya."

Banyak tamu yang terkagum-kagum dengan langit malam di Tekapo. Seorang wanita Irlandia yang mengunjungi tempat tersebut mengatakan bahwa tempat tersebut adalah menakjubkan, dan luar biasa.

Sebuah Taman Di Langit

Agar melindungi ‘langit di malam hari' mereka agar dapat dilihat oleh generasi masa depan, sekitar 400 orang dari kota tersebut mengamanatkan dibuatnya pencahayaan khusus, lampu sodium rendah energi. Lampu di rumah juga harus dimatikan,

Tetapi, mereka berharap kedepannya tempat ini dapat menjadi tempat pertama yang dilindungi Hukum Reservasi Bintang PBB (UN Starlight Reserve), atau seperti apa yang mereka sebut "taman di langit."

"Dan dua tahun yang lalu kami pergi ke universitas dan kami berbagi visi ‘taman di langit',' yang kami ragukan visi ini dapat terjadi," kata Graeme Murray, direktur Mackenzie Tourism and Development. "Tiba-tiba kami di Paris, berada di UNESCO, dan orang-orang berpikir bahwa apa yang sedang dilakukan bukanlah ide yang konyol."

Namun, realisasi ide ini masih menghadapi tantangan, karena akan menjadi yang pertama kali, sebuah bagian dari langit terbuka dibuat sebagai World Heritage Park. Tetapi, Murray tetap melihat adanya kesempatan untuk mewujudkannya.

"Tahun ini adalah Tahun Astronomi Internasional," jelas Murray. "Ketika kami pertama mendekati UNESCO, mereka berpikir bahwa kami mungkin baik untuk mendapatkan keberhasilan inisiatif ini dalam tahun ini mengingat perayaan 400 tahun Galileo sejak ia pertama melihat melalui teleskop. Tetapi setiap langkah jalan harus dilakukan sangat hati-hati."

Jadi, jika konsep konservasi bintang ini disetujui, berarti Tekapo dan Observatorium Mt. John akan terus gelap sampai generasi mendatang. Dan itulah yang mereka sukai.

Spoiler for "Ini dia gambar Bintangnya yang Lain"


\